Pengertian Rekam Medis Elektronik Sebagai Catatan Medis

Apa Itu Rekam Medis?

Rekam medis, juga disebut sebagai catatan medis atau catatan kesehatan, adalah kumpulan dokumen dan informasi tentang riwayat seorang pasien. Rekam medis biasanya mencatat semua hal yang berkaitan riwayat kesehatan pasien, mulai diagnosa, hasil pemeriksaan medis, riwayat operasi, hasil tes laboratorium, konsumsi obat dan catatan perkembangan serta perawatan yang diberikan oleh tenaga medis.

Rumah sakit, klinik, atau praktik dokter biasanya menghasilkan dan mengelola rekam medis. Salah satu tujuan utama rekam medis adalah untuk melacak dan menyimpan informasi medis yang relevan tentang pasien, sehingga para pelayan kesehatan dapat memberikan perawatan yang tepat dan terorganisir kepada pasien mereka.

Permen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022

Tujuan Permen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 adalah untuk mengatur dan memperkuat pelaksanaan rekam medis elektronik (RME) di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. RME merupakan sistem pengelolaan informasi pasien secara digital yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, keakuratan, dan keamanan dalam penyimpanan serta pertukaran data kesehatan. Dalam peraturan ini, lingkup pengaturannya meliputi beberapa hal penting terkait RME. Pertama, RME harus mencakup seluruh proses perawatan pasien mulai dari pendaftaran hingga tindakan medis yang dilakukan. Hal ini akan memberikan gambaran lengkap tentang riwayat kesehatan pasien dan memudahkan proses diagnosis serta penatalaksanaannya.

Kedua, peraturan ini juga menegaskan bahwa akses terhadap RME haruslah dibatasi hanya kepada tenaga medis yang berwenang. Ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan dan privasi informasi pasien agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan.

Tujuan utama dari penggunaan rekam medis elektronik adalah untuk meningkatkan keselamatan pasien serta memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dengan adanya EHR, dokter dapat mengakses data secara cepat dan akurat sehingga diagnosis dapat ditegakkan dengan lebih tepat waktu. Selain itu, EHR juga memungkinkan kolaborasi antara tim medis yang berbeda agar dapat memberikan perawatan terkoordinasi kepada pasien.

Permen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 menjelaskan secara rinci mengenai lingkup rekam medis elektronik di Indonesia. Lingkup tersebut meliputi aspek-aspek seperti keamanan data pasien, integritas informasi kesehatan, interoperabilitas sistem EHR antar rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, serta standar dokumentasi dan pelaporan.

Dalam era digital ini, implementasi rekam medis elektronik menjadi semakin relevan demi kemajuan layanan kesehatan kita semua. Namun demikian, tentu ada tantangan tersendiri dalam mengadopsi teknologi ini, seperti masalah privasi dan keamanan data.

Baca Juga: Manfaat Penggunaan Tanda Tangan Elektronik di Rumah Sakit 

Definisi Rekam Medis

Rekam medis adalah kumpulan data dan informasi yang mencakup catatan terperinci tentang riwayat kesehatan pasien. Data ini meliputi diagnosa, hasil tes laboratorium, perawatan yang diberikan, resep obat-obatan, serta informasi lainnya yang berkaitan dengan status kesehatan pasien.

Sebagai bagian penting dalam sistem pelayanan kesehatan, rekam medis memiliki beberapa tujuan utama. Pertama-tama, rekam medis digunakan untuk menyimpan dan mengorganisir data pasien secara efektif agar dapat diakses oleh tenaga medis yang berwenang. Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.

Selain itu, rekam medis juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara para profesional kesehatan. Dengan adanya rekam medis elektronik (RME), dokter dan petugas lainnya dapat dengan mudah saling berbagi informasi tentang pasien tanpa harus bergantung pada transfer file fisik atau fax.

Lingkup Rekam Medis Yang Diatur Dalam Peraturan

Pentingnya penggunaan RME juga tercermin dalam Permen Kesehatan RI No. 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis Elektronik. Peraturan ini menetapkan standar dan tata cara pengelolaan RME guna meningkatkan efisiensi sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

Dalam lingkup regulasi tersebut, RME meliputi semua proses mulai dari pembuatan hingga penyimpanannya. Pemakaian teknologi informasi menjadi landasan penting dalam implementasinya demi menjaga kerahasiaan dan keamanan data pasien.

Dalam era digital seperti sekarang, perkembangan teknologi semakin pesat dan berdampak pada segala aspek kehidupan, termasuk dalam dunia kesehatan. Salah satu inovasi yang muncul adalah penggunaan rekam medis elektronik atau disingkat RME. Penggunaan RME telah diatur secara jelas oleh Permenkes RI No. 24 Tahun 2022.

Lingkup rekam medis yang diatur dalam peraturan ini mencakup beberapa hal penting.

  • Pertama, definisi dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis didefinisikan sebagai catatan lengkap mengenai identitas pasien, riwayat penyakit, prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan, hasil diagnosa dan tindakan medis lainnya yang dilakukan kepada pasien.
  • Selain itu, peraturan juga mengatur tentang tujuan penggunaan RME. Tujuan utama dari penggunaan RME adalah untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pencatatan serta pertukaran informasi antara tenaga kesehatan maupun lembaga pelayanan kesehatan.
  • Permenkes RI No. 24 Tahun 2022 juga menetapkan persyaratan teknis terkait dengan implementasi RME. Hal ini mencakup standar format data elektronik yang digunakan dalam pembuatan rekam medis elektronik serta keamanannya agar data pasien tidak mudah diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Dengan adanya regulasi tersebut, diharapkan penggunaan rekam medis elektronik dapat memberikan manfaat besar bagi dunia kesehatan. Pasien akan menerima layanan
  •  Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan rekam medis elektronik menjadi sangat penting dalam dunia kesehatan. Perkembangan teknologi ini membawa berbagai manfaat dan kemudahan dalam penyimpanan dan akses informasi pasien. Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan nomor 24 tahun 2022 telah mengatur secara rinci tentang lingkup rekam medis.

Lingkup rekam medis yang diatur dalam peraturan ini mencakup beragam hal terkait dengan pengelolaan dan perlindungan data pasien.

  • Pertama, peraturan tersebut menetapkan standar proses pencatatan data pasien seperti identitas pribadi, riwayat penyakit, diagnosis, rencana pengobatan, perkembangan kondisi kesehatan, serta hasil laboratorium dan radiologi.
  • Selain itu, permen juga mengatur tentang pelaporan kejadian tidak diharapkan (KTD) atau adverse event yang terjadi selama proses pelayanan kesehatan kepada pasien. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien serta memastikan bahwa tindakan penanggulangan dilakukan dengan tepat sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  • Permen juga memberikan arahan mengenai penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi rekam medis elektronik. Penggunaannya haruslah aman dan sesuai dengan ketentuan privasi serta integritas data pasien. Seluruh entitas pelayanan kesehatan yang menggunakan RME harus membuka akses kepada pasien untuk melihat, mengunduh, atau menshare informasi medisnya secara online.
  • Dengan adanya regulasi tersebut, diharapkan penggunaan rekam medis elektronik dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan masyarakat dimana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih cepat.
  • Dalam perkembangan dunia kesehatan yang semakin maju, penggunaan rekam medis elektronik menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Tujuan Permen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 adalah untuk mengatur dan memastikan bahwa implementasi rekam medis elektronik dilakukan dengan baik dan sesuai standar.
  • Terakhir, regulasi ini juga mencakup peraturan untuk mengantisipasi dan menangani masalah yang mungkin muncul dari penggunaan rekam medis elektronik. Hal ini meliputi pengawasan terhadap keamanan data, tanggung jawab yang harus dipikul oleh setiap entitas pelayanan kesehatan yang menggunakannya, serta prosedur penanganan kejadian tidak diinginkan (KTD).

Dalam era digital yang semakin maju ini, rekam medis elektronik telah menjadi solusi modern dalam mengelola data kesehatan pasien. Peraturan yang diatur oleh Permenkes RI No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis memberikan landasan hukum dan pedoman bagi penggunaan rekam medis elektronik.

Lingkup rekam medis yang diatur dalam peraturan meliputi beberapa hal penting, antara lain:

  1. Identitas Pasien: Informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, alamat, dan nomor telepon harus dicatat dengan lengkap untuk memastikan identitas pasien tercatat secara akurat.
  2. Riwayat Medis: Data mengenai riwayat penyakit sebelumnya serta catatan hasil diagnosa dan tindakan medis juga termasuk dalam lingkup rekam medis.
  3. Hasil Pemeriksaan: Semua hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, serta tes penunjang lainnya harus terdokumentasi dengan baik agar dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan perencanaan pengobatan.
  4. Resep Obat: Informasi mengenai jenis obat yang diresepkan beserta dosisnya juga merupakan bagian dari rekam medis yang harus dicatat dengan jelas guna menjaga keamanan pasien.
  5. Proses Pengobatan: Detail mengenai prosedur atau intervensi medis yang dilakukan pada pasien harus terdokumentasi secara rinci untuk memonitor perkembangan kondisi kesehatannya.
  6. Komunikasi Antar Profesional Kesehatan: Catatan komunikasi antara dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya juga menjadi bagian

Rekam medis memiliki definisi sebagai kumpulan data pasien, termasuk informasi tentang riwayat penyakit, hasil pemeriksaan, resep obat, serta catatan lainnya. Rekam medis ini digunakan sebagai alat komunikasi antara dokter dan pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Lingkup rekam medis yang diatur dalam peraturan mencakup beberapa aspek penting.

  • Pertama, perlindungan privasi pasien harus dijamin dengan ketentuan-ketentuan mengenai kerahasiaan data pribadi. Kedua, keamanan data harus diperhatikan melalui penggunaan sistem keamanan teknologi informasi yang dapat mencegah akses tanpa izin atau penyalahgunaannya. Ketiga, integritas data merupakan hal penting agar data tetap akurat dan tidak terjadi manipulasi.
  • Selain itu, permen juga mengatur tentang interoperabilitas sistem rekam medis elektronik antara rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pertukaran informasi pasien secara cepat dan efektif guna meningkatkan koordinasi serta keseluruhan pelayanan kesehatan.
  • Dengan adanya regulasi tersebut, diharapkan penggunaan rekam medis elektronik dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan masyarakat. Pasien akan mendapat pelayanan yang lebih cepat, efisien dan aman serta memudahkan proses rekam medis untuk berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

SERTISIGN Vendor Tanda Tangan Elektronik untuk Rekam Medis Elektronik

Tanda tangan elektronik menjadi cara yang populer untuk menandatangani dokumen di Indonesia. Dengan demikian, memahami peraturan dan regulasi seputar penggunaannya sangat penting bagi mereka yang ingin menggunakannya dengan benar dalam konteks hukum

Singkirkan kerumitan dokumen dan tandatangani dokumen secara digital dengan mudah. Tanda tangan elektronik hadir untuk membuat hidup Anda lebih mudah, lebih aman, dan menghemat waktu Anda. Dengan tanda tangan elektronik, Anda dapat melindungi dokumen Anda dari akses tidak sah serta mendapat manfaat dari pengikatan & penerimaan hukum di sebagian besar negara. Mulailah merampingkan keamanan dokumen Anda hari ini dengan Tanda Tangan Elektronik!

SERTISIGN hadir dengan aplikasi yang sempurna. Selain memungkinkan Anda untuk tanda tangani dokumen secara elektronik, aplikasi ini juga menyediakan E-meterai, stempel digital dan visual QR Code dalam satu platform terpadu. Dapat diintegrasikan dengan sistem API, tersedia dalam versi web maupun mobile, disertai sistem penyimpanan cloud dan keamanan yang aman untuk melindungi anda dari cyber crime. Segera kontak kami di crm@sertisign.id  WhatsApp Admin 1  +62811 8954 055 WhatsApp Admin 2  +62811 9564 055.

1 thought on “Pengertian Rekam Medis Elektronik Sebagai Catatan Medis”

  1. Pingback: Rekam Medis Elektronik Solusi Efisiensi di Rumah Sakit

Leave a Comment